Lidikcyber-JAKARTA – Langkah awal Jenderal Polisi Listyo Sigit usai dilantik Presiden Jokowi menjadi Kapolri langsung bergerak melakukan silaturahmi kebeberapa pimpinan ormas islam terbesar.
Salah seorang Pengamat Sospol, Hamdani, SE mengungkapkan kekagumannya atas sikap Kapolri kepada tokoh agama.
“Sungguh pemandangan yang adem, sejuk dan penuh makna, melihat safari yang dilakukan Kapolri,” ungkapnya Kamis (4/2/2021).
Hamdani juga mengatakan, sebuah tradisi luhur yang sangat dijunjung tinggi, yakni sowan kepada tokoh-tokoh agama dari organisasi massa Islam terbesar di negeri ini, yaitu kepada Pengurus PBNU dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah serta DPP Rabithah Alawiyah.
Dalam lawatan safarinya, Listyo pun menemui tokoh-tokoh agama dari ormas besar Islam.
mengungkapkan, ada momen menggelitik, dimana Ketua PBNU KH. Said Aqil Siradj sempat berkelakar dengan khas NU-nya dengan menyebut bahwa Pak Listyo adalah NU cabang Nasrani. Mendengar celetukan itu, semua tertawa, lanjut
“Pak Listyo yang saya yakin, merasa sangat di-wong-ke. Di PP Muhammadiyah, Pak Listyo tampak berpeci hitam layaknya Pak Haji. Di sana, Kapolri menyatakan dengan lugas, korpsnya siap dan terbuka dikritik.
Ketua Umum PP Muhammadiyah KH Haedar Nashir pun menimpali, bahwa Polri adalah Polisi sahabat umat,” ungkapnya.
Maraton safari berlanjut ke DPP Rabithah Alawiyah. Pimpinan Rabithah Alawiyah, Habib Zen Umar bin Smith.
Di ormas yang menghimpun keturunan langsung Nabi Muhammad SAW tersebut Pak Listyo menyatakan, bagaimana ke depan antara umara dan ulama mampu bersinergi dalam melakukan banyak hal.
Di samping juga pihaknya menerima masukan bagaimana polisi mampu memberikan pelindungan, pengayoman, pelayanan kepada masyarakat dalam kegiatan yang berbentuk harkamtibmas.
Kapolri Listyo Sigit mengajak untuk bersinergi mengedukasi umat melaksanakan 3M dalam menghadapi pandemi Covid-19.
“Apa yang dilakukan oleh Kapolri dalam safari kebangsaannya ini begitu indah di mata dan damai di hati.
Hal ini seolah meredam merebaknya hoaks, sentimen, serta narasi adanya kriminalisasi ulama oleh Polri dan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo hadir menampik isu sensitif, bahwa perbedaan agama Kapolri baru dapat menjadi ganjalan dalam memimpin Polri.
“Buktinya, Jenderal Listyo Sigit diterima dengan hangat dikalangan tokoh tokoh ormas islam terbesar dan saya rasa berhasil merajut kebersamaan yang begitu indah.
Sambung Hamdani lagi, Kapolri baru kita, Jenderal (Pol) Listyo Sigit sadar bahwa sebagai pimpinan institusi penegak hukum, ia harus berdiri di atas agama dan golongan manapun.
Semoga apa yang dilakukan Kapolri Listyo Sigit menjadi contoh yang patut diteladani.(@ndi)