JAKARTA, lidikcyber.com – Jaksa Agung ST Burhanuddin menyatakan siap menyikat pihak-pihak yang melindungi tersangka kasus dugaan korupsi di PT Asabri, Benny Tjokrosaputro, Heru Hidayat dan tersangka lainnya dalam kasus ini. Dia memastikan, jajarannya di Kejaksaan Agung (Kejagung) akan tegas dan tak pandang bulu menegakkan hukum dan menjalankan aturan perundang-undangan dalam penyidikan dugaan megakorupsi Asabri. “Insya Allah, Siapapun, yang `backup`, kita sikat, saya menjalankan peraturan perundangan, tidak ada lah, kuat tidak kuat, kami aman-aman saja. Pelaksanaan tugas baik baik saja kok selama ini. Insya Allah tidak ada masalah,” ujar Burhanuddin dalam sebuah wawancara di Jakarta, Sabtu (6/2). Burhanuddin mestikan jumlah tersangka kasus Asabri akan terus bertambah. Dimana, Kejagung membidik pihak-pihak yang menyembunyikan harta para pelaku di dalam maupun di luar negeri. “Insya Allah pasti bertambah, saya pastikan itu, tidak akan berhenti di sini.
Terutama yang berusaha menyembunyikan harta para pelaku, mau saya sasar kemana pun, saya sikat, biar siapa pun,” kata dia. Burhanuddin menjelaskan bahwa Benny Tjokro dan Heru Hidayat merupakan otak dan pelaku utama dalam kasus dugaan korupsi Asabri. Begitu juga keberadaan mereka saat menjadi tersangka dalam kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya. Dimana, modus keduanya dalam mengeruk uang negara tidak jauh berbeda. Keduanya dikenal orang kuat sebagai pemain saham. Oleh karena itu, Burhanuddin mengaku mendapat apresiasi dari para pemain saham karena berani mencokok keduanya dalam kasus korupsi. Dia mengatakan usai penangkapan dan penetapan keduanya menjadi tersangka, kondisi saham menjadi semakin normal dan kepercayaan masyarakat kepada saham kian tinggi.
“Semua pemain saham pasti kenal mereka, tidak ada yang tidak kenal, sudah jagoannya di situ. Begitu kita lakukan tindakan kepada keduanya, mereka kaget, hebat, Berani ya. Itu yang pertama saya dapat dari pemain saham,” ujar dia. Burhannudin menegaskan penyidikan Asabri tidak hanya fokus pada pemidanaan. Tapi juga mengutamakan upaya pengembalian asset-asset milik rakyat Indonesia. Pihaknya telah memetakan keberadaan asset tersebut dan berkoordinasi dengan PPATK guna melakukan penelusuran terhadap asset-asset tersebut. Burhanuddin juga mengatakan dalam penyelidikan kasus korupsi Asabri mendapat dukungan dari Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI. Kedua institusi mendukung agar seluruh pelaku diungkap dan asset berhasil dikembalikan. “Biar bagaimanapun ada duit prajurit, kita dapat support dari Kementerian dan panglima untuk selesaikan kasus ini,” tegasnya.
Burhanuddin meminta masyarakat untuk bersabar dan mendukung penyelidikan ini agar seluruh pelaku dapat ditangkap dan asset-aset dapat dikembalikan. Ia mengatakan, saat ini Kejagung sedang menyelidiki beberapa kasus mega korupsi yang sangat besar bahkan melebihi kasus korupsi BLBI. Seperti dugaan korupsi Asabri senilai 23,7 triliun dan Jiwasraya 16,8 triliun. Ia juga berharap adanya kejadian korupsi ini, institusi pengawasan jasa keuangan seperti OJK akan semakin berhati-hati dan intens melakukan pengawasan. “Karena regulasinya dan aturannya sudah jelas, Cuma mungkin memerlukan peningkatan pengawasan,” tutupnya.(@ndi/hg)