Gayo Lues, LidikCyber.com | Wakil Bupati Gayo Lues H Said Sani mengatakan bahwa penyalahgunaan narkotika semakin hari semakin banyak, oleh sebab itu segala hal yang terkait dengan penyalahgunaan narkotika harus dimusnahkan salah satunya dengan cara menerapkan program Alternative Development (AD).
“Jika dibiarkan begitu saja dan tidak ditindak lanjuti, penyalahgunaan narkotika akan semakin bertambah dan narkotika tersebut dapat dijadikan sebagai senjata untuk melumpuhkan kekuatan bangsa ini serta narkotika akan membunuh dan menghancurkan generasi” kata Said Sani saat membuka acara rapat kerja dalam rangka sinergi Program Pemberdayaan Alternatif dengan stakeholder, pada hari Kamis (18/2) di Cafe Bur Jumpe Badak, Kecamatan Dabun Gelang.
Ditempat yang sama Kepala Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Gayo Lues Fauzul Iman, ST, M.Si menyampaikan kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan akhir adalah terbentuknya komitmen bersama antar stakeholder di Kabupaten Gayo Lues dalam memberdayakan masyarakat yang masih berada di kawasan rawan narkoba agar mampu hidup produktif tanpa narkoba.
Arah kebijakan pemberdayaan alternatif sejalan dengan arah dan kebijakan Badan Dunia PBB urusan narkotika dan kejahatan (UNODC), bahwa dalam upaya memperlambat laju penyalahgunaan narkotika di seluruh dunia bagi negara yang memiliki tanaman narkotika harus dilaksanakan program Alternative Development (AD).
“Melalui implementasi program AD, indonesia telah ikut aktif menjaga ketertiban dunia sebagaimana diamanatkan UUD 1945, program AD juga sejalan dengan program nasional yaitu terciptanya lingkungan yang bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan secara khusus menurunkan angka kultivasi ganja di Kabupaten Gayo Lues, Program AD ini juga sesuai dengan misi Pemerintah Daerah Gayo Lues dalam mewujudkan masyarakat yang Islami, Mandiri, Sejahtera tanpa narkoba” sebutnya.
Sementara itu Pemerintah Indonesia melalui Bapenas juga telah membentuk tim penguatan Program Pemberdayaan Alternatif di Provinsi Aceh dengan wilayah Kabupaten Gayo Lues sebagai pilot project GDAD yang akhirnya membentuk agrowisata dan ekowisata sebagai peluang penambahan pendapatan perkapita. Penunjukan Gayo Lues sebagai kawasan Agrowisata dan Ekowisata didukung oleh fakta melimpahnya potensi alam yang ada di Gayo Lues.
“Saat ini kami telah memetakan beberapa kawasan rawan narkoba, masing-masing memiliki karakteristik permasalahan narkoba tersendiri. Pada pemetaan tersebut juga dilakukan penggalian potensi daerah kawasan untuk melihat dukungan SDA dan SDM yang ada agar dapat dilakukan intervensi yang tepat dalam upaya pemberdayaan ekonomi di kawasan tersebut” ujar Fauzul Iman.
Salah satu tempat yang bisa dicontohkan adalah Kampung Agusen, dimana kampung tersebut dapat dijadikan sebagai tempat wisata yang bisa dibuat ramai pengunjung, hal tersebut akan mendorong kurangnya tindakan-tindakan yang dilakukan diluar hukum.
Sesuai dengan Inpres Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Rencana Aksi Nasional P4GN&PN 2020-2024 yang bertujuan agar seluruh Kementrian/Lembaga & Pemerintah Daerah ikut aktif dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional yaitu mengurangi angka prevalensi narkotika dan kultivasi ganja serta penyalahguna narkotika.
“Salah satu cara adalah dengan menjadikan program AD sebagai solusi dalam mengurangi permasalahan ganja yang ada di Kabupaten Gayo Lues, seluruh instansi terkait diharapkan dapat bersinergi dalam membentuk regulasi dan program serta alokasi anggaran. Dengan demikian penguatan GDAD di Kabupaten Gayo Lues dapat berjalan secara optimal” pungkas Kepala BNNK Gayo Lues itu. (Didi)