Gayo Lues, LidikCyber.com | Ketergantungan masyarakat Kecamatan Terangun terhadap suplai sayur dan ikan dari luar daerah hingga kini masih tinggi, setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan bahan lauk pauk itu hampir sekitar 75 persen masih didatangkan dari luar daerah.
Begitu halnya dengan kebutuhan ikan dan telur, masih didatangkan dari kabupaten tetangga. Padahal Kecamatan Terangun yang diharap menjadi sentra produksi belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat setiap hari.
“Kondisi kita sampai hari ini masih seperti itu untuk memenuhi kebutuhan sayur dan ikan” ungkap Wakil Bupati Gayo Lues H. Said Sani pada Musrenbang di Kecamatan tersebut, pada hari Kamis (4/3).
Lanjut Said Sani, padahal hampir 90 persen masyarakat desa di Terangun adalah petani, ditambah lagi dengan potensi lahan pertanian untuk kebutuhan produksi sayur mayur sangat mendukung, begitu juga dengan ternak untuk penghasil telur dan pembudidayaan ikan, sangat cocok dengan iklim di Kecamatan Terangun.
“Mari kita gerakkan peningkatan ekonomi keluarga, jangan sampai kesempatan ini diambil oleh orang luar daerah karena kita tidak berinovasi, jika seterusnya seperti ini maka Kecamatan Terangun akan terus ketergantungan dengan daerah lain” ujar Wakil Bupati itu.
Beliau mengajak agar seluruh masyarakat memanfaatkan lahan-lahan kosong untuk menanam sayur mayur, dan mengembangkan peternakan unggas serta perikanan, untuk memutus rantai ketergantungan.
Sementara itu Camat Trangun Muhammad Amin, S.Ag menyebutkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat saat ini membutuhkan sarana jalan menuju ke sentra pertanian dan perkebunan. “Pada Musrenbang ini kita sudah mengusulkannya, selain itu kita juga mengusulkan bantuan bibit dan alat pertanian. Ini merupakan program untuk pemberdayaan pertanian” sebutnya. (Didi)