Lidikcyber,Medan.Keseriusan Pemko Medan untuk menjadikan Medan bersih dari sampah semakin terlihat jelas. Sebagai strategi awal untuk mewujudkannya, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, mengeluarkan instruksi Wali Kota dan kolaborasi penanganan kebersihan antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan kecamatan juga akan dilakukan guna mengatasi permasalahan tersebut.
Demikian hal ini terungkap dalam rapat penanganan kebersihan Kota Medan yang dipimpin Wali Kota Medan diwakili Sekda Medan Wiriya Alrahman di ruang rapat II, Kantor Wali Kota, Senin (15/3/2021). Dengan adanya instruksi tersebut diharapkan penanganan kebersihan yang termasuk dalam fokus utama Pemko Medan dapat segera terwujud.
Namun keseriusan Wali Kota Medan ini, sangat bertolak belakang dengan situasi dilapangan. pasalnya masih banyak Para aktifis Pegiat lingkungan hidup, yang sampai saat ini dibiarkan berjuang sendiri tanpa mendapat perhatian Positif baik dari Masyarakat, terlebih lagi dari Pemerintah Kota Medan.
Hal tersebut disampaikan Ketua Bank Sampah JSO Suheri Can Jumat ( 19/3/2021 ) di Sekretarian JSO Jl Selamat Pulau Kelurahan Sitirejo III Kecamatan Medan Amplas. Didampingi Sekretaris JSO Arisandi dan Bendahara JSO Arsyad Jauhari, Pria berusia 40 Tahun ini mengeluhkan Minimnya kesadaran Masyarakat yang masih saja Membuang sampah kedalam Parid, padahal sama” diketahui bahwa Pemko Medan sedang melakukaan Pengerukan parit sulang saling secara serentak di6 Kecamatan.
” Saya sangat Prihatin karena minimnya Kesadaran Masyarakat yang masih saja membuang sampah kedalam Parid, padahal sekarang petugas dari Pemko Medan sedang melakukan pengerukan serentak untuk mengatasi permasalahan Banjir. tapi kok ya masih saja Membuang sampah ke Parid.” Ungkap nya.
Suheri Menduga bahwa Minimnya Kesadaran Masyarakat ini, disebapkan Penerapan Hukum dan Sangsi atas Perda Kota Medan dalam bidang Kebersihan yang tidak maksimal, sehingga tidak ada rasa takut sama sekali dalam diri masyarakat yang membuang sampah Sembarangan.
” kalau Tidak ada penerapan Perda dan Pemberian sangsi tegas kepada Masyarakat, maka tidak akan tumbuh kesadaran Masyarakat, dan persoalan sampah tidak akan penah terselesaikan.” Tuturnya.
Lebih lanjut Suheri mengaku, telah melakukan Sosialisasi keliling Lingkungan dengan berjalan kaki menjemput sampah kerumah Penduduk, yang menjadi Nasabah Bank Sampah JSO, namun dikarenakan banyak nya keterbatasan, sehingga banyak Sampah Rumah tangga Warga yang tidak mampu teratasi secara keseluruhan.
” Sebenarnya saya berkomitmen memberi layanan Jeput Sampah Online kepada seluruh Masyarakat Warga Jalan Selamat Pulau ini, namun kami punya banyak kendala telebih lagi dalam hal Armada Pengangkut sampah, jadi selama ini kami jeput dengan sepeda Motor bahkan tak jarang saya jeput dengan berjalan kaki. kami berupaya mengumpulkan sampah untuk diolah agar bisa mendapatkan dana untuk membeli Becak, supaya bisa angkut Seluruh Sampah Warga.” tuturnya.
Suheri juga mengaku, sebelumnya pernah membentuk Bank Sampah dan pernah mengirimkan Surat kepada Pemerintah Kecamatan Medan Amplas, namun karena tak mendapat Respon, Bank Sampah tersebut Fakum dan Pengurusnya Berlahan meninggalkan Bank Sampah tersebut.
” Tahun 2019 yang lalu, saya ada bentuk bank Sampah, tapi saat kami bermaksud supaya bisa bekerja sama dengan pemerintah kecamatan, kami justru diabaikan, surat kami tak dibalas dan tak direspon sama sekali. bukan cumak ke Kecamatan, kami juga sudah kirim Surat ke Dinas Kebersihan, ke Kantor Wali Kota juga sudah pernah kami kirim Surat, berharap ada bimbingan, tapi sampai sekarang tak ada Respon. padahal kami juga Menggandeng Salah seorang Pimpinan DPRD Medan sebagai Pembina, namun sepertinya gak ada segan nya mereka mengabaikan Surat kami.’ Ungkapnya heran.
Heri mengaku Pengurus bank Sampah yang sempat dibentuk nya bubar dengan sendirinya karena tak mampu berjalan tanpa bantuan Armada dari Pemerintah.
” Teman” mungkin merasa Bosan, karena kesana kemari Mengajukan kerja sama, tapi tak pernah mendapat Respon. mereka merasa Sia-sia dan akhirnya tak mau Aktif lagi.” Tuturnya dengan Raut yang sedih.
Namun Pria yang mengalami gangguan pada Pengelihatan ini mengaku tak mau berpangku tangan begitu saja, dia berinisiatif Kembali mendirikan Bank Sampah sendiri dengan Mengusung Layanan Jemput Sampah Online.
” Saya fikir kalau Berharap Bantuan dari Pemerintah, tentu saja sulit, saya sudah bosan meminta sedikit perhatian,namun tak digubris, ya saya harus bertekat, meski dengan keterbatasan Fasilitasi, saya harus Mau menjemput Sampah Warga yah walaupun saya harus memikul Sampah dengan berjalan kaki.” Ungkapnya dengan suara tertahan.
Lebih lanjut Suheri berharap kepada Pimpinan Kota Medan yang baru ini, agar benar-benar serius dalam menangani Permasalahan Sampah di Kota Medan. dirinya hanya meminta agar Pihak Pemko Medan Memasang Sepanduk Larangan keras membuang sampah sembarangan terutama didalam parit.
” Saya rasa perlu Dipasang teguran Keras melalui Sepanduk, dipasang di sejumlah titik Bila perlu dilengkapi dengan CCTV agar para pelaku nya bisa diketahui dan dikenakan Sangsi., sebap saya dan kawan” kan sudah memberikan Solusi agar sampah nya kami jeput Gratis tanpa biaya apapun, bahkan Sampah mereka kami akan jadikan Tabungan untuk dapat dijadikan Uang, ya daripada dibuang kan.” Jelasnya.
diakhir Wawancara Suheri berharap, agar Pemko Medan mau Meminjamkan Armada Pengangkut Sampah, agar bisa sedikit membantu Kinerja mereka dalam melayani Permintaan Warga yang menjadi Nasabah Mereka.
” Saya ada lihat sederetan Armada Pengangkut Sampah yang sepertinya tak terpakai di Dinas Kebersihan Kota Medan, ya daripada tak terpakai, mending dipinjamkan sama kami, agar kualitas pelayanan kami Meningkat.” Pungkasnya.(A44)
Tanpa dibayar, Suheri keliling Lingkungan Jemput Sampah Warga.
Read Time:4 Minute, 2 Second