Ridho Gufa, Warga Medan Labuhan Tewas Ditembak OTK di Medan

0 0
Read Time:1 Minute, 51 Second

MEDAN – Suasana duka menyelimuti sebuah rumah di Jalan KL Yos Sudarso, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan, Senin (29/3/2021). Sanak saudara dan jiran terlihat ramai melayat atas tewasnya M Ridho Gufa (37), pada Minggu (28/3/2021). Korban tewas ditembak oleh orang tak dikenal (OTK). Saat itu korban berada di Jalan Yos Sudarso, tepatnya di depan SPBU Martubung. Polisi yang mendapat laporan turun ke lokasi dan membawa jasad korban ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Usai diautopsi jasad korban diserahkan kepada pihak keluarga. Korban kemudian dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) tak jauh dari rumah duka. Keluarga korban korban menyebut, peristiwa tersebut tidak kebetulan karena adanya keributan saat balap liar. Korban juga bukan joki balap liar, melainkan Ketua Remaja Masjid Baiturrahman, yang berada tak jauh dari kediamannya. “Saat kejadian korban pulang dari Isra Mi’raj di Masjid Baiturrahman. Ada temannya mengajak jaga malam (ronda keliling), ada yang menjemput nonton balap, setelah itu tiba-tiba ditembak,” kata abang korban, Rawi (46), Senin (29/3/2021).

Sering Bubarkan Judi yang Meresahkan Rawi menuturkan, korban sering menggerakkan warga sekitar yang resah untuk membubarkan lokasi perjudian. “Almarhum ini ketua remaja masjid, jadi untuk menghindari ada judi dingdong, tembak ikan, dia buat gerakan anti dingdong remaja masjid sama warga sepakat untuk memusnahkan itu,” katanya. Namun demikian, Rawi tidak mengetahui persis apakah korban tewas terkait dengan tindakannya yang sering membubarkan perjudian.”Tapi apakah karena itu saya gak tau,” ungkapnya.Sem entara itu, istri korban Yulia (33) mengatakan suaminya bukan merupakan joki balap liar.

“Itu 20 tahun yang lalu memang dia joki, sekarang sudah gak, sudah tobat,” kata Yulia. Sesaat sebelum kejadian, kata Yulia, ada temannya berinisial A yang menjemputnya saat jaga malam. “Diajak nonton balap liar, sampai sana kemudian ditembak diduga dari jarak dekat,” jelasnya. Disinggung apakah sebelumnya korban pernah mendapat ancaman, sang istri mengaku ada sejumlah orang yang memperingatkannya agar tidak mengusik perjudian di kawasan sekitar rumahnya. “Tapi gak sampai diancam, hanya dibilangi saja,” imbuh Yulia. Ia mengatakan, korban merupakan orang yang periang, sayang keluarga, dan aktif membantu masyarakat sekitar. “Sehari-harinya suami saya kerja bantu jualan di depan. Kedepannya dia rencana mau buka bengkel, doorsmer sama anak remaja masjid,” ucap Yulia. Ia berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap para pelaku pembunuhan yang menewaskan suaminya.(@ndi)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page