PEMELIHARAAN TUNASAN KELAPA SAWIT KEBUN SEI BARUHUR DI DUGA TIDAK SESUAI INSTRUKSI KERJA (IK)

0 0
Read Time:1 Minute, 16 Second
Lidikcyber.com_ Dengan Rindangnya Pohon Kelapa sawit milik PTPN 3 Kebun Sei Baruhur, tepatnya di Areal Afd 2 kuat dugaan hal ini terjadi karna kurangnya atou tidak maksimalnya pungsi pengawasan yang dilakukan oleh karpim atou Asisten Afd.
Hal ini terpantau di salah satu block E dan G, dari banyak nya jumlah pelepah yang ada, ada dugaan dilakukan pembiaran dalam hal pemeliharaan, hal ini jelasnya akan berdampak kepada peningkatan produksi, seharusnya asupan makanan yang akan di terima oleh pohon kelapa sawit dalam pembuahan akan banyak berbagi dengan jumlah pelepah itu sendiri.
Kepada pihak pimpinan afd 2 Sei Baruhur Pirman Hadi selaku Asisten, Rabu 9/6, Lidikcyber.com mengirimkan pesan singkat melalui WhatsApp, walou pesan sudah kelihatan masuk Namun Pirman Hadi belum juga membuka nya.
Pesan yang dikirimkan melalui WhatsApp masih tentang konfirmasi sekaligus klarifikasi kepada Asisten, tentang sistem pemeliharaan serta instruksi kerja (ik) Namun sampai saat berita ini layond Pirman Hadi belum juga membuka pesan melalui WhatsApp nya.
Hal yang serupa juga di lakukan oleh Idham Matondang yang menjabat pada saat ini sebagai Asisten Personalia Kebun ( APK) di perkebunan Berplat merah tersebut, walopun pesan singkat yang dikirimkan melalui WhatsApp milik nya telah tercontreng warna biru, dengan kata lain bahwa pesan tersebut telah dibaca, Namun Idham Matondang tidak juga memberikan klarifikasi kepada lidikcyber.com.
Kita sangat menyayangi kedua pimpinan yang ada di Perkebunan milik BUMN ini, setidaknya mereka harus terbuka kepada stake holder yang ada, serta menjunjung tinggi terhadap keterbukaan informasi, karna pemerintah telah membuat UU No 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik (KIP) (tim)
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page