Lidikcyber,Banda Aceh. – Tiga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) terlibat saling adu jotos di sela sidang paripurna yang diskors sementara pada Jumat (20/8) malam. Perkelahian antara ketiganya disebabkan karena ada kesalahpahaman dan kini sudah berdamai.
Diketahui, ketiga anggota dewan yang terlibat perkelahian dia area belakang gedung DPRA tepatnya di depan musala itu ialah Safrizal Gam-gam dari PNA, Zulfadli alias Abang dari Partai Aceh, dan Tantawi dari Demokrat.
Usai video adu jotos viral, DPRA langsung mengadakan konferensi pers untuk memberikan penjelasan.
Ketua DPR Aceh, Dahlan Jamaluddin, mengatakan perseteruan antara ketiga anggota dewan itu sudah selesai dan berakhir damai. Mereka sudah saling memaafkan dan berangkulan kembali.
“Semuanya sudah selesai, sudah saling berangkulan dan meminta maaf,” kata Dahlan dalam konferensi pada awak media, Sabtu (21/8) dini hari.
Dahlan menyebut, keributan itu terjadi karena ada kesalahpahaman yang terjadi antara ketiga anggota dewan. Namun, Dahlan tidak menjelaskan penyebab kesalahpahaman yang dimaksud.Sempat muncul dugaan adu jotos dipicu peristiwa yang terjadi dalam sidang paripurna.
Saat itu, Tantawi menyampaikan interupsi ketika Fraksi PNA sedang menyampaikan pandangan akhir fraksi yang dibacakan oleh Tgk Haidar M Amin.
Saat ditanya wartawan apakah karena diduga aksi interupsi oleh Tantawi itu adu jotos terjadi, Dahlan langsung menepis kabar tersebut.
“Bukan karena itu, hanya ada kesalahpahaman aja sedikit dan sudah berangkulan,” kata dia.
Dia pun memastikan para anggota dewan tersebut sudah berbaikan.
“Kami ingin memastikan sebagai pimpinan bahwa semuanya baik-baik saja, semuanya sudah saling memaafkan. Tidak ada persoalan apa pun, tidak ada hubungannya dengan proses paripurna yang sedang berlangsung,” ujarnya.
Kata Dahlan, meski ketiga sempat ribut hingga saling pukul tetapi itu tidak berlangsung lama. Usai peristiwa terjadi, mereka kemudian langsung didamaikan dan sudah saling memaafkan.
“Hanya salah paham aja, sudah selesai, dan saling memaafkan,” ujar Dahlan.(@ndi/nyak)