Lidikcyber,Jakarta. – Indonesia dalam beberapa tahun ke depan diprediksi akan mengalami kekurangan guru yang diakaibatkan besarnya angka guru pensiun.
Anggota Komisi X DPR RI, Illiza Sa’aduddin Djamal menjelaskan, pada tahun 2020 terdapat 72.976 guru, sedangkan 2021 ada 69.757 guru, dan tahun 2022 sebanyak 77.124 orang guru pensiun.
“Indonesia juga diprediksi di tahun 2020 kekurangan guru akibat pensiun sebesar 1.020.921 orang, di tahun 2021 mencapai 1.090.678 orang dan tahun 2022 menjadi 1.167.802 orang. Hingga tahun 2024 kekurangan guru diprediksi mencapai angka 1.312.759 orang,” kata Illiza dalam keterangannya, Jumat (17/9/2021).
Illiza mengatakan, dalam beberapa kesempatan rapat dengan Kemendikbudristek, Komisi X DPR RI memberikan masukan bahwa tenaga guru honorer yang sudah mengabdi bertahun tahun agar diberikan kelonggaran untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Ini bukan saja sebagai bentuk penghargaan kepada jasa-jasa mereka yang telah lama mengabdi akan tetapi ini juga menyangkut ketersedian jumlah rasio guru dan murid terutama di daerah 3T,” ungkapnya.
Komisi X DPR RI, lanjut Illiza, juga meminta agar aspirasi dari masyarakat khususnya dari guru honorer yang mengabdi sudah 5 tahun, bahkan ada yang lebih, agar persyatannya diberikan kelonggaran jangan disamaratakan dengan yang baru.
Seperti kita meminta pelonggaran untuk usia 35+ dan mereka yang sudah mengabdi puluhan tahun dan juga untuk daerah khusus dan terpencil ada kemudahan untuk yang bertempat tinggal di daerah tersebut supaya jumlah guru di daerah/desa tersebut dapat terpenuhi,” tuturnya.
“Negeri ini masih sangat kekurangan tenaga pengajar, jadi mekanisme harus disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan berbeda-berda di setiap daerah,” tukas Illiza.(@ndi/hg)