Meninggalnya Seorang Karyawan PTPN III Kebun Aek Nabara Masih Misteri, Apa Respon LBH PIlar Advokasi Rakyat Sumut?

0 0
Read Time:2 Minute, 46 Second
Lidikcyber,Labuhanbatu. – Seorang Pekerja PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Aek Nabara, Alamsyah Hasibuan warga Afdeling 3 telah meninggal dunia pada (Jumat, 18/6/2021) hingga saat ini masih belum jelas penyebab kematiannya, Aek Nabara, Kamis,(14/10/2821).

Saat dikonfirmasi istri almarhum, Yusnita Tanjung menjelaskan bahwa suaminya meninggal dunia tidak diketahui apa penyebabnya. Ia hanya mengaku mendapat kabar dari Mandor 1, Ali Syahbana bahwa suaminya sudah meninggal dunia.

“Penyebab suami saya meninggal, saya tidak mengetahui bang. Tiba-tiba Pak Ali Mandor 1 datang kerumah kami dan mengabarkan bahwa suami saya sudah tiada, saya kaget karena pas berangkat bekerja dia dalam keadaan sehat.”terangnya

Boru Tanjung ini mengaku melihat jenazah suaminya dalam keadaan pendarahan dibagian mata, wajah sedikit hitam kemerah-merahan sampai ke dada dan tangan dalam keadaan tegang seperti sehabis memegang galah enggrek kelapa sawit.

Dengan rasa sedih yang mendalam, janda anak 2 ini menceritakan kepada wartawan dengan air mata yang tak bisa dibendungnya. Masih tetap tidak menyangka suaminya telah tiada, padahal almarhum berjanji akan foto bersama keluarga dalam acara wisuda sekolah anaknya.

“Pas saya bawa suami saya dari rumah sakit kerumah, saya melihat wajahnya sedikit hitam kemerah-merahan dan dimatanya mengeluarkan darah, udah itu tangannya sudah tegang dengan posisi seperti memagang galah eggrek. Saya juga tak menyangka dia telah tiada, padahal dia sudah janji mau foto bareng sama anak kami dalam acara wisudanya, namun Allah berkehendak lain” curhatnya

Saat ditanya keberadaan jenazah dirumah sakit PT. Sri Pamela Medika Nusantara Unit Aeknabara, Ibu kandung Yusnita mengaku disuruh pihak perkebunan dan Rumah Sakit agar segera mengambil suami anaknya dan dibawa kerumah duka.

“Bagaimana kami bisa tahu bang, pihak perusahaan dan Rumah sakit menyuruh cepat-cepat mengambil suami dirumah sakit dan supaya dibawa kerumah kami”tambahnya.

Diakhir wawancara, janda hamil 9 bulan ini menjelaskan bahwa suaminya bekerja di PTPN III sebagai tukang timbang brondolan, namun pada saat sebelum kejadian tersebut. Ia melihat suaminya membawa galah eggrek kelapa sawit yang menurut Almarhum menjelaskan kepada istrinya mengaku disuruh Mandor, Ali Syahbana untuk memanen sawit yang bukan seharusnya ia kerjakan.

Ia juga dijanjikan oleh pihak Perkebunan, akan diangkat menjadi karyawan di PTPN, namun naasnya janji itu terkesan sebatas ucapan saja. Pasalnya sejak meninggal suaminya hingga sekarang, janji itu tak kunjung ditepati pihak PTPN.

Saat dikonfirmasi Manajer melalui APK PTPN III Kebun Aek Nabara , Fajrin mengakui Alamsyah jatuh ke parit atau kecelakaan kerja yang mengakibatkan nyawanya melayang.

Namun sangat disayangkan, pihak Manajer terkesan menutup-nutupi informasi penyebab kematian Alamsyah. Fajrin tidak mengetahui penyebab kematian pekerjanya, dan ia dinilai tidak dapat menjelaskan secara jelas luka-luka yang dialami Alamsyah.

“Iya benar, saudara Alamsyah meninggal dunia diduga kecelakaan kerja. Apa penyebabnya kita tidak tahu pasti. Kata orang-orang itu dia ada sakit asma, atau magh. Pas bekerja kurasa penyakitnya kambuh dan terjatuh keparit yg berada didekat ia bekerja dan meninggal” sebutnya.

Atas kejadian tersebut diatas, ketua LBH Pilar Advokasi Rakyat Sumut, Harris Nixcon Tambunan, SH menilai ada informasi yang ditutup-tutupi dari pihak Manajer, karena ia memandang keterangan yang diterangkan pihak Manajer masih belum jelas.

Bahkan Pengacara ini akan terus menggali informasi lebih lanjut, bahkan dirinya akan menyurati pihak Manajemen, Direksi sampai ke Mentri BUMN, Erik Tohir

“Penjelasan dari manajer menurut kita masih belum jelas, seperti ada yang ditutup-tutupi. Jika permasalahan ini belum juga diselesaikan sebagaimana mestinya. Kita akan bikin surat terbuka hingga ke Mentri BUMN, Erik Tohir”.Cetus nya(icL)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page