Presiden Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Erdogan guna membahas beberapa isu, salah satunya soal kunjungan Erdogan ke Indonesia.Terkait rencana kunjungan Erdogan ke Indonesia, Jokowi telah menerima laporan hasil kunjungan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Turki.
Jokowi juga telah menerima hasil pembicaraan dengan Erdogan, termasuk rencana kunjungannya ke Indonesia.
“Saya menantikan kunjungan Yang Mulia ke Indonesia sekitar Januari atau Februari 2022. Saya yakin kunjungan Yang Mulia akan makin mempererat hubungan Indonesia-Turki. Kita tugaskan Menteri Luar Negeri kedua negara untuk mempersiapkan kunjungan dengan baik,” kata Jokowi.
Kedua pemimpin juga menugaskan kedua Menlu untuk mempersiapkan kunjungan ini, termasuk peluncuran mekanisme strategis tingkat tinggi atau high level strategic mechanism.
Tak hanya soal kunjungan, pertemuan bilateral Jokowi dan Erdogan juga membahas tentang rencana pembentukan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Turki atau IT-CEPA.
Jokowi meyakini bahwa IT-CEPA akan lebih memperkokoh kerja sama ekonomi kedua negara.
“Saya sarankan agar kita menugaskan Menteri Perdagangan masing-masing untuk segera mempercepat perundingannya. Tentu akan sangat baik jika IT-CEPA menjadi salah satu deliverable dari kunjungan Bapak Presiden tahun depan,” ujar dia.
Pada pertemuan bilateral dengan Presiden Erdogan, Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Presiden Jokowi tengah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) yang digelar di Roma, Italia, pada 30-31 Oktober 2021. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan KTT G20 adalah forum penting bagi Indonesia.
Sebab, Indonesia akan menerima ke ketuaan G20 dari Italia untuk setahun ke depan.
“Serah terima akan dilakukan di hari kedua KTT, yaitu di 31 Oktober 2021, sementara keketuaan Indonesia atau presidensi Indonesia sendiri akan dimulai 1 Desember 2021,” kata Retno dalam keterangannya di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 25 Oktober 2021.(@ndi/hg)