

Latihan ini rutin digelar sebagai bentuk kesiapsiagaan alutsista dan personel dalam usaha meningkatkan naluri tempur prajurit.
Latihan perang laut ini diharapkan mampu memberikan dampak penangkalan (detterent effect) bagi pihak-pihak yang mengganggu kedaulatan laut Indonesia terutama wilayah Barat.Laksamana Pertama TNI H. Krisno Utomo menegaskan jangan sampai ada pihak-pihak kapal asing melakukan pelanggaran kedaulatan di wilayah perairan Laut Natuna Utara.Lokasi Laut Natuna Utara.
“Instruksi bagi kami dari pemimpin dan Komando Atas sudah jelas, agar tidak membiarkan adanya kapal negara asing yang dapat menjadikan Laut Natuna Utara ini sebagai area konflik bagi kepentingan mereka,” ujar
Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada I, H. Krisno Utomo belum lama ini, dikutip dari Tnial.mil, Minggu, 28 November 2021.Menurutnya, kawasan laut Natuna Utara rawan terjadinya pelanggaran kedaulatan mengingat wilayah ini terhubung langsung dengan Laut China Selatan.Wilayah itu kerap terjadi konflik perselisihan atas kepemilikan oleh berbagai negara dan menjadi topik perdebatan dunia internasional.
Latihan peperangan TNI AL di Laut Natuna Utara ini melibatkan unsur-unsur seperti KRI Malahayati-362, KRI Wiratno-379, KRI Multatuli-561 dan Pesud CN 235 P-8305.(@ndi/hg)