Diduga Oknum Nelayan Tradisional Alih Profesi Jadi Kurir Narkoba Jaringan Internasional

0 0
Read Time:2 Minute, 19 Second
Foto : sampan kaluk

Lidikcyber.com, Asahan – Maraknya oknum nelayan tradisional beralih profesi sebagai kurir narkotika jaringan internasional di Kampung Rintis Desa Sei Apung Jaya, Kabupaten Asahan, Senin (23/01/24).

Sudah berulang kali oknum nelayan tradisional warga Kampung Rintis beralih profesi sebagai kurir narkotika jaringan internasional tertangkap petugas dari berbagai kesatuan sedang membawa narkotika jenis shabu – shabu melalui jalur laut dan mendapat hukuman yang cukup berat sampai hukuman mati dan seumur hidup, namun hal itu bukan lah menjadi masalah buat para oknum nelayan untuk berhentikan sebagai kurir narkotika.

Team awak media berhasil mendapatkan sumber informasi melalui salah satu warga di kampung tersebut.Dalam penuturan kepada awak media sempat membuat awak media tercengang, para oknum nelayan kurir narkoba hampir semua anak dibawah umur dan begitu juga yang memperdangangkan nya.

Masih dikatakan sumber, alat transportasi berbentuk sampan jenis kaluk dan di desain memiliki kecepatan tinggi supaya aparat penegak hukum sulit melakukan pengejaran karena masuk muara perairan bagan asahan dimalam hari atau menjelang subuh.

Peran oknum orang tua dikampung tersebut juga sangat mendukung anaknya menjadi kurir narkoba dengan alasan minim ekonomi dan hasil tangkapan ikan dari laut yang sudah sangat sulit.

“Kalau dikampung ini bang tak heran kita nelayan jadi kurir narkoba bahkan itu menjadi kebanggaan kalau berhasil karena uang nya tidak sedikit ratusan juga sekali berhasil.Maka nya orang tua disini mendukung anak nya secara tak langsung, cemana lah bang hasil dari laut sudah sulit, apa lagi yang mau dikerjakan sudah bolak – balik nelayan disini tertangkap bahkan ada yang sudah hukuman mati dan seumur hidup.Kalau barang yang tertangkap rata – rata puluhan kilo narkoba shabu itu dapat dari sampan memang tak semua tapi hampir umum lah, yang jenis sampan kaluk itu ya”kata sumber.

Lanjud sumber” kalau usia mereka ada yang masih dibawah umur, petugas kalau memang serius mau berantas habis awasi saja para pemilik sampan kaluk itu, kapan mereka berangkat dan pulang nya mudah sebenarnya.Kalau kampung Rintis ini memang sudah harum nama nya bang, memang pernah berapa tahun lalu sebagian orang tua disini sepakat untuk sama – sama memberantasnya, tapi pas anak atau saudara nya yang berbuat itu malah dia yang protes” tutup sumber.

Menindak lanjuti informasi tersebut, team awak media konfirmasi Kepala Desa Sei apung Jaya Ikmal Rambe diruang kerjanya, Senin (23/01/24) Pukul 11.30 wib.Perangkat desa memberi arahan agar menjumpai ke rumah nya, tapi rumah kades tertutup rapat, awak media coba lewat no kontak dan Whassup nya juga tidak mendapat respon.

Selain oknum nelayan yang menjadi kurir, ada juga bandar narkotika jaringan internasional yang berada di Desa tersebut dan masih aktif.

Kapolda sumut perlu memanggil Ikmal Rambe Kepala Desa Sei Apung Jaya supaya mendukung program kapolda dalam penindakan dan pemberantasan jaringan narkotika yang ada di Sumut secara informasi.(tim/red)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page