0
0 
Lidikcyber.com, Aceh – Pemilihan Gubernur dan wakil (Pilgub) Aceh dimenangkan oleh pasangan Muzakir Manaf – Fadhlulah (Mualim – Dek Fadh) tidak terlepas dari dukungan partai koalisi. Delapan partai pengusung berhasil mengantarkan kedua pasangan meraih suara sekitar 1,4 juta suara dari hasil rekapitulasi.Rapat pleno perhitungan suara tingkat Propinsi dilaksanakan dikantor DPRA Aceh oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP), Minggu (08/12/24).
Dari hasil rekapitulasi perhitungan perolehan suara, pasangan nomor urut 01, Bustami Hamzah – Fadhil Rahmi meraih suara sebanyak 1.309.375, sedangkan pasangan urut nomor 02, Mualim – Dek Fadh meraih perolehan suara, 1.492.846 suara. Rapat pleno yang kedua ini dipimpin langsung oleh ketua KIP Aceh, Agus didampingi wakil ketua, Iskandar Agani dan seluruh anggota.
Kemenangan kedua pasangan tidak terlepas dari pengaruh yang dimiliki serta kolaborasi partai koalisi yang tergabung dari partai aceh dan Nasional. Mualim merupakan ketua atau pimpinan dari partai Aceh serta Dek Fadh yang merupakan tokoh masyarakat.
Ada pun perolehan suara partai koalisi besar ini memiliki kursi sebanyak 52 kursi di DPR Aceh dari 81 kursi yang tersedia. Disisi lain, pasangan ini juga memperoleh dukungan secara langsung dari sejumlah partai non parlemen, yakni dari parti PSI, Ummat, dan Partai Gerindra.
Pasca kemenangan pasangan Pilgub Mualim – Dek Fadh, Putri Adeliza mahasiswa pasca sarjana Administrasi Publik dari Universitas Malikul Saleh angkat bicara.
“Pasangan Mualim dan Dek Fadh telah memenangkan pilgub Aceh, tentunya kemenangan ini diraih dengan perjuangan yang kuat dan solid. Dalam hal ini, kita dapat melihat bahwa betapa indahnya kolaborasi dari partai politik nasional dan partai politik lokal Aceh. Hal ini membuktikan bahwa kolaborasi sangat diperlukan, serta dari hasil pilkada ini kita tentunya berharap pasangan pemenang dapat membawa Aceh lebih baik dan lebih maju lagi”.tutur Putri Adeliza Mahasiswa Pasca Sarjana Unimal.
Aceh adalah sebuah Propinsi paling barat yang ada di indonesia, daerah yang dikenal dengan ke istimewaan yang dimilikinya. Disisi lain, sumber daya alam yang dimiliki oleh Aceh sangat melimpah ruah. Bahkan untuk memperoleh keistimewaannya, para pejuang Aceh termasuk Mualim bersusah payah hingga konflik senjata dengan pemerintah pusat pada masa sebelumnya. Kita tentu berharap, hasil dari perjuangan yang didapat tidak disia – siakan oleh pemerintah. Terlebih saat ini, mualim terpilih sebagai pemimpin rakyat Aceh. Semoga semangat juang demi kemajuan Aceh dapat menjadi motivasi Gubernur terpilih Mualim dan Dek Fadh dalam menjalankan masa kepemimpinannya.(red)
