Lidikcyber.com – Di tengah kewaspadaan terhadap penyebaran virus Covid-19 bahkan varian virus corona yang sudah masuk ke Indonesia, pemerintah juga menerapkan berbagai kebijakan untuk menekan kasus Covid-19 tersebut. Namun, terkait sejumlah aturan dan protokol kesehatan yang diperketat, baru-baru ini dikabarkan bahwa jalur penerbangan dari Jakarta menuju Wuhan, China, pergi-pulang ternyata telah dibuka kembali dengan alasan untuk memberikan pelayanan kepada para penumpang. Pelayanan rute tersebut dibuka setiap Senin, dan menyediakan jalur penerbangan Wuhan-Jakarta dengan sistem pergi pulang itu dilayani oleh maskapai Lion Air menggunakan pesawat Boeing 737-900. Terkait hal itu, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syarief Abdullah Alkadrie menyayangkan pemerintah kembali membukanya rute penerbangan Wuhan-Jakarta.
Syarief juga menyebut, pemerintah inkonsisten dengan kebijakan pengendalian Covid-19 yakni larangan mudik yang tengah diberlakukan saat ini. Selain itu, menurut Syarief dengan dibukanya jalur penerbangan Wuhan-Jakarta akan menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat Indonesia. Dalam keterangan resminya yang diterima Parlementaria, Senin, 3 Mei 2021, Syarief menekankan, pemerintah seharusnya memperhatikan terjadinya tren kenaikan kasus pandemi Covid-19 secara skala nasional maupun global. Mengingat, Wuhan merupakan kota yang pertama kali mengalami peristiwa timbulnya Covid-19. Sehingga, dengan demikian dibukanya rute penerbangan Wuhan-Jakarta tidak bisa dijamin aman.
“Saya kira kalau memang tujuannya untuk memperlambat penularan, seharusnya hal seperti dibukanya rute penerbangan Wuhan-Jakarta tidak diterapkan. Jadi, supaya tidak mencederai rasa keadilan masyarakat yang sekarang terkena larangan mudik oleh pemerintah. Apalagi, di bulan Syawal yang selama ini sudah menjadi tradisi mudik,” ujar Syarief. Politisi Fraksi Partai NasDem itu meminta semua kebijakan harus seirama, baik di dalam maupun luar negeri termasuk tempat wisata. “Ketika kebijakan sudah diputuskan, maka saya harap semua harus tertib sesuai aturan antara pusat dan daerah serta antara luar dan dalam negeri. Tempat wisata juga harus ditutup karena akan terjadi kerumunan. Kebijakan harus seirama, maka tidak boleh ada WNA masuk di tengah rakyat Indonesia tidak diperbolehkan mudik,” kata legislator dapil Kalimantan Barat I itu. Sebagaimana diinformasikan bahwa berdasarkan data situs pemantau pergerakan pesawat, pesawat dengan nomor penerbangan JT-2619 berangkat dari Jakarta pukul 6.20 WIB dan tiba di Wuhan pada pukul 12.25 WIB. Kemudian, pesawat yang berganti nomor penerbangan menjadi JT-2618 itu lalu kembali dari Wuhan pukul 15.10 waktu setempat (14.10 WIB) dan tiba pukul 20.20 WIB.(hg)