0
0 
Belawan – Lidikcyber.com Ratusan sopir yang bekerja di PT Kuda Inti Samudera Terminal Peti Kemas Domestik Belawan merasa kecewa atas sikap perusahaan tempat mereka bekerja. Pasalnya, hingga hari ini gaji dan THR mereka belum juga dibayar atau dikeluarkan oleh PT KIS.
Dari amatan awak media ini dilapangan, sejumlah sopir terlihat telah berkumpul dilapangan untuk mempertanyakan hal mereka kepada pihak perusahaan. Namun hingga saat ini belum ada jawaban resmi dari pihak manager operasional PT KIS, kapan gaji dan THR mereka akan dibayarkan. Dari sejumlah informasi yang berhasil dikumpulkan oleh lidikcyber.com dilapangan, aksi para sopir yang ingin menanyakan hak mereka, mendapat ancaman dari Vrance (Manager Operasional PT KIS). Vrance telah melakukan ancaman kepada sejumlah sopir yang akan ikut aksi dilapangan. Vrance juga mengancam akan melakukan pemecatan atau PHK bagi sopir yang ingin melakukan aksi.
Dari info tersebut, awak media ini langsung melakukan konfirmasi terhadap Vrance via WhatsApp, namun yang bersangkutan enggan menjawab pertanyaan wartawan dan langsung memutuskan pembicaraan deng
an alasan sedang sibuk. Dan hingga berita ini dinaikkan, belum ada klarifikasi dari management PT KIS.
PT Kuda Inti Samudera dibawah GAMA grup Surabaya ini adalah perusahaan yang mengoperasikan bongkar muat peti kemas domestik di terminal peti kemas Belawan, PT KIS ditengarai telah melakukan pelanggaran dan mengabaikan surat edaran Kementerian Ketenagakerjaan SE nomor M/6/HK.04/IV/2021 tentang pelaksanaan pemberian tunjangan hari raya keagamaan.
Ditempat terpisah, Johan Arifin,SH aktivis pembela pekerja dan buruh Medan Utara menanggapi hal ini dengan nada sinis. Beliau mengatakan akan membawa permasalahan ini ke pihak PT Pelindo I di Jakarta, jika PT KIS tidak segera membayarkan gaji dan THR para sopir dalam waktu satu dua hari ini. ” Perusahaan besar kok rasa abal-abal, ini perlu untuk di evaluasi oleh Pelindo” ungkapnya. (D01-LC)
