Benda mengapung tersebut berbentuk bungkusan dikemas dengan plastik hitam ketika ditamukan,kemudian diamankan kemarkas komando pangkalan TNI AL Lanal Banten guna pengembangan lebih lanjud.
Setelah dibuka,personil Lanal banten kaget,karena benda mengapung tersebut narkotika jenis kokain senilai 1,25 triliun.
Hal tersebut terungkap saat digelar konferensi pers dihalaman Koarmanda I TNI AL Jakarta,Senin (09/05/2022).Berat narkotika jenis kokain 179 kilogram.
Melalui wakil kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmad Heri Purnowo menjelaskan.
“Benar Kita telah menemukan benda mengapung yang mencurigakan berupa (Empat) bungkus plastik hitam”,kata Heri.
Sewaktu ditemukan,ratusan kilogram kokain tersebut oleh personil Lanal Banten sedang melakukan patroli perairan menggunakan kapal patroli kal sangiang.
“Narkotika jenis kokain tersebut temuan personil lanal banten sewaktu patroli perairan.Memang sebelumnya personil kita mendapat informasi akan ada penyeludupan narkotika melalui penyeberangan pelabuhan merak banten – bakauheni Lampunh,maka pengawasan perairan ditingkatkan”,tutur Heri.
Selanjudnya,peningkatan pengawasan yang dilakukan personil lanal banten berhasil menemukan benda mengapung tersebut di titik kordinat 05″ 55″ 507s – 105″ 59″ 172 E.
“dititik kordinat tersebut benda mencurigakan terbungkus plastik hitam ditemukan,setelah itu kami berkordinasi dengan BNN Banten.Pihak BNN Banten menyatakan,isi bungkusan plastik hitam adalah kokain”,ujarnya.
Hal ini salah satu modus operandi penyeludup narkoba,dimana mereka mempelajari karakteristik arus air laut diperairan Banten.
“Ini merupakan modus operandi yang unik,dengan cara memasukan barang haram tersebut keindonesia yaitu dengan melempar kelaut memakai pelampung,kemudian akan ada orang yang mengambilnya” tutup Heri. (@R/Whyi)